Tag

, , , , , , , , , , , , , ,

اتق الله حيثما كنت ، وأتبع السيئة الحسنة تمحها، وخالق الناس بخلق حسن

“Bertakwalah kepada Allah dimanapun engkau berada dan hendaknya setelah melakukan kejelekan engkau melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad 21354, Tirmidzi 1987)

MUQADDIMAH

Para sahabat sering meminta nasehat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, diantaranya:

1.  Hadits Irbadh bin Sariyah, dimana beliau berkata:

Suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan wasiat kepada kami berupa wasiat yang membuat hati bergetar dan mata menangis, maka kami berkata: “Wahai Rasulullah, wasiat yang engkau berikan ini seakan-akan adalah wasiat perpisahan, maka berilah kami nasehat…”

2.  Hadits riwayat Imam Bukhari

Tentang seseorang yang meminta nasehat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan nasehat: “Janganlah engkau marah…”

3.  Dan lain sebagainya

Dan kali ini, kita akan membahas nasehat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada shahabat Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdirrahman Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhuma.

TEKS HADITS

اتق الله حيثما كنت ، وأتبع السيئة الحسنة تمحها، وخالق الناس بخلق حسن

PENJELASAN HADITS

1.   “Bertakwalah kepada Allah”

Yakni, engkau mengambil perlindungan dari adzab Allah dengan cara mengerjakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

2.  “Dimanapun engkau berada”

Yakni, dimanapun tempat engkau berada, baik di tengah keramaian, atau tersembunyi, baik di rumah atau di pasar, baik engkau bersama manusia atau engkau tidak bersama manusia.

BEBEBERAPA FAIDAH

1.   Mengapa Nabi memberikan nasehat takwa?

Karena :

1.a.  Takwa adalah sebab segala kebaikan (sebagaimana perkataan Syaikh Bin Baz, takwa adalah سبب كل خير)

Dalilnya tersebut dalam surat Ath Thalaq:

و من يتق الله يجعل له مخرجا

“Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan jadikan baginya jalan keluar.”

Di dalam ayat di atas, “jalan keluar” disebutkan dalam bentuk nakirah/ umum, artinya berbagai jalan keluar. Sedang, syarat mendapatkan jalan keluar (yang banyak ini) adalah dengan bertakwa kepada Allah.

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لاَيَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا

Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

1.b.  Takwa adalah perintah Allah dan dibutuhkan oleh manusia dalam segala keadaan.

1.c. Akibat baik dari takwa membuat pelakunya mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat.

2.  Mengapa seseorang yang sudah berusaha untuk bertakwa namun tidak bisa (istiqamah).

Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

استقيموا و لن تحصوا

“Istiqamahlah kalian dan kalian tidak akan mampu..”

Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

كل بني آدم خطاء وخير الخطاءين التوابون

“Semua bani Adam banyak berbuat salah dan sebaik-baik orang yang banyak berbuat salah adalah orang yang bertaubat kepada Allah.”

3.  Bagaimana agar bisa istiqamah dalam ketaatan?

Yaitu, dengan cara memperbanyak doa agar Allah memberikan keistiqamahan dalam ketakwaan kepada Allah.

Dan juga, dengan senantiasa mengikuti perbuatan buruk (maksiat dan dosa) dengan perbuatan baiak (taubat dan semua betuk amal shalih), sebagaimana tersebut dalam lanjutan hadits:

وأتبع السيئة الحسنة تمحها، وخالق الناس بخلق حسن

Wallahu A’lam..